cara yang paling terkenal memagang stick dalam Marching band
Ada dua cara yang paling terkenal memagang stick yaitu:
Matched grip dan
Traditional grip
Banyak yang memperdebatkan kedua cara ini. Masing-masing menyebut cara yang satu lebih baik dari cara yang lain. Perdebatan itu telah berlangsung selama bertahun-tahun dan belum juga berakhir hingga kini. Namun, saya akan memberikan pendapat pribadi mengenai hal ini setelah membahas kedua cara ini.
Matched Grip
Matched grip sangat efektif sebab kita memegang stick dengan cara yang paling nyaman dan natural.
Yang paling penting dalam matched grip adalah “fulcrum” atau “pivot point”. Kita harus memegang stick pada fulcrum.
Apa itu fulcrum?
Fulcrum adalah suatu titik yang kira-kira berjarak 1/3 bagian dari pangkal stick. Di titik itulah paling nyaman kita memegang stick. Dari titik itu, kita dapat memukulkan stick pada drum dengan hanya memberikan gerakan jari-jari kita.
Perhatikan gambar disamping. Beginilah seharusnya cara kita memegang stick. Pertama-tama stick kita jepit dengan telunjk dan ibu jari kemudian genggamlah stick sehingga seperti pada gambar berikut:
Selalu ingatlah bahwa memegang stickharus pada fulcrum agar keseimbangan stick dapat terjaga dengan baik. Dengan demikian kita dapat dengan nyaman memukulkan stick pada drum dan mengontrol stick kita. Untuk cara Matched grip, cara memegang stick pada tangan kanan sama dengan tangan kiri.
Memegang stick dengan cara Matched Grip adalah cara yang paling nyaman dan memudahkan kita untuk bermain snare. Grip yang sama juga digunakan oleh pada drummer pada band. Pada jaman dahulu, snare pada marching band dibawa dengan menggantungkan snare di sisi kiri badan sehingga permukaan snare tidak rata. Hal ini membuat matched grip kurang nyaman digunakan sebab kita harus mengangkat sikut kiri kita tinggi-tinggi. Tetapi sekarang sudah banyak snare drum yang digantungkan pada pundak sehingga permukaan snare rata dan menggunakan matched grip cukup memudahkan.
Traditional Grip
Cara memegang stick dengan traditional grip berbeda antara tangan kanan dan tangan kiri.Cara memegang stick pada tangan kanan tepat sama dengan Matched Grip, bedanya terletak pada cara memegang stick dengan tangabn kiri.
Bagaimana cara memegang stick pada tangan kiri?
Pertama-tama letakkan fulcrum tepat pada “V” antara telunjuk dan ibu jari anda.
Kemudian lingkarkan jari telunjuk dan ibu jari anda sehingga bersilangan di atas stick.
Lewatkan stick diantara jari tengah dan jari manis (Lihat gambar).
Ingatlah selalu untuk merapatkan jari anda sehingga grip anda cukup kuat untuk membuat stick tidak terpantul dalam arah yang tidak kita kehendaki dan sulit dikontrol.
Traditional grip dahulu adalah grip standard yang digunakan oleh marching band seperti yang telah saya jelaskan diatas. Walaupun sekarang ada yang sudah mulai meninggalkannya, tetapi masih banyak group marching band bahkan mereka yang professional masih menggunakan metode ini. Saya kira alasan utamanya adalah karena cara ini merupakan cara yang indah dalam memegang stick. Banyak variasi-variasi atraksi seperti back sticking yang memukau dapat dihasilkan dari grip ini. Kalau anda pernah menonton pertandingan DCI (Drum corps International) anda dapat menemukan ternyata masih banyak yang menggunakan cara ini.
Beberapa kesalahan umum:
Ibu jari diatas stick
Jika anda meletakkan ibu jari diatas stick, mungkin anda berharap dapat mengontrol stick dengan lebih baik karena anda dapat menyentuh stick pada area yang lebih besar. Tetapi cara ini kurang baik. Mengapa?
Dengan memegang stick seperti cara diatas, anda akan cenderung menggerakkan tangan secara menyamping (lihat gambar disamping kiri). Menggerakkan tangan dengan cara seperti ini akan menghasilkan besarnya sudut yang dapat anda jangkau sangat kecil sehingga membuat pukulan anda kurang keras. Cobalah bandingkan dengan apabila anda menggerakkan tangan dengan tangan tertelungkup. Hasil yang didapatkan cukup berbeda. Dan tangan anda tidak akan sakit.
Selain itu, jika anda memegang stick seperti cara diatas, anda tidak memberikan keleluasaan kepada fulcrum untuk memerankan perannya sebagai titik pivot atau titik putaran stick. Hal ini mungkin tampak sepele pada single stroke (pukulan satu kali) tetapi sangat signifikan untuk pukulan-pukulan yang membutuhkan kecepatan tinggi.
Telunjuk diatas stick
Banyak pemula yang menggunakan cara ini. Alasan utamanya adalah agar stick tidak terlucur saat kita memegangnya pada fulcrum. Namun menghindari membiasakan diri memegang stick pada fulcrum sama saja dengan menciptakan masalah baru. Dengan memegang stick dengan cara ini anda tidak mungkin akan melakukan pukulan yang cepat dan bulat. Untuk selanjutnya perhatikan teknik fingering.
Kesalahan di tangan kiri
Di tangan kiri, mungkin anda hanya menjepit stick antara ibu jari dan telunjuk, membengkokkan jari jari anda dan meletakkan stick di atas jari tengah. Cara ini relative lebih mudah dari yang seharusnya pada traditional grip. Dengan cara ini stick lebih mudah memantul. Dan kita agak kurang canggung memegang stick daripada cara traditional. Akan tetapi perhatikan bahwa seringkali kita tidak cukup kuat menjepit stick dan pada kecepatan yang tinggi stick akan tidak terkontrol dan cenderung terpantul kesana-kemari.
Pivot Point
Memukulkan stick pada snare drum pada prinsipnya adalah menjatuhkan stick pada head snare. Stick akan menempuh lintasan berupa seperempat lingkaran dengan titik putar pada suatu titik tertentu yaitu pada fulcrum, pada pergelangan tangan dan pada siku.
Titik putar pada fulcrum
Dengan menggunakan cara ini, yang paling berperan besar adalah jari sehingga teknik ini sering disebut fingering. Teknik ini memberdayakan sedikit sekali otot sehingga tidak terlalu memerlukan energi yang banyak dan cocok sekali untuk digunakan pada gerakan-gerakan yang cepat seperti roll atau pukulan berturut-turut pada tangan yang sama. Teknik ini seringkali digabungkan dengan teknik lain seperti pukulan dengan pergelangan tangan.
Titik putar pada pergelangan tangan
Cara kedua ini paling banyak digunakan. Otot-otot yang diberdayakan adalah otot-otot disekitar pergelangan tangan. Akibatnya, bunyi yang dihasilkan lebih kuat dan masih cukup efektif untuk menghasilkan bunyi yang cepat. Cara ini dapat dikombinasikan dengan teknik fingering sehingga menghasilkan bunyi yang bulat, keras dan cepat.
Titik putar pada siku
Dengan cara ini kita memukulkan stick dengan titik putar pada siku kita (lihat gambar). Usahakan untuk tidak menggabungkan gerakan ini dengan gerakan yang lain sebab bisa menghasilkan rasa sakit apabila diulang berkali-kali. Memukul dengan cara seperti ini sangat jarang dilakukan dan biasanya hanya dilakukan untuk memberikan suara yang keras seperti membunyikan accent.
Dari ketiga teknik diatas, mana yang paling sering digunakan? Jawabannya tergantung situasi. Terkadang kita melakukan semuanya sekaligus, kadang kadang hanya satu teknik saja. Yang perlu diingat sebaiknya saat kita berlatih, kita memisahkan ketiga cara diatas agar bunyi yang kita hasilkan dapat menjadi bulat dan jernih.
0 komentar:
Posting Komentar